Medan (harianSIB.com)Banyaknya
artis yang terjun ke dunia
politik dan masuk dalam bursa
Pilkada 2024 di
Indonesia menunjukkan fenomena menarik dalam lanskap
politik tanah air.
Sebut saja nama-nama tenar seperti Marshel Widianto sebagai Bakal Cawalkot Pilkada Tangerang Selatan, Ahmad Dhani untuk Pilkada Surabaya, Desy Ratnasari Pilkada Jawa Barat, Krisdayanti Pilkada Batu, hingga yang teranyar Nagita Slavina untuk Pilkada Sumatera Utara.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, dilansir dari Liputan6.com, menyatakan bahwa para artis memiliki beberapa modal penting yang membuat mereka menarik bagi partai politik.
Modal-modal tersebut, sebut Ujang Komarudin meliputi:
* Modal Sosial: Popularitas dan keterkenalan artis di masyarakat menjadi aset berharga. Artis memiliki jangkauan yang luas di kalangan publik, sehingga mempermudah mereka dalam menarik dukungan massa.2. Modal Finansial: Artis umumnya memiliki sumber daya keuangan yang cukup besar, yang dapat digunakan untuk mendukung kampanye politik mereka.
3. Akseptabilitas: Artis cenderung memiliki tingkat penerimaan yang tinggi di mata publik. Publik biasanya lebih mudah menerima figur artis dibandingkan dengan politisi tradisional, dan partai politik juga cenderung menerima artis sebagai kandidat.
Namun, Ujang juga menyoroti bahwa artis seringkali memiliki elektabilitas yang rendah, yang berarti bahwa popularitas dan penerimaan mereka tidak selalu berbanding lurus dengan kemampuan mereka untuk memenangkan pemilu.
Elektabilitas yang rendah ini menjadi tantangan besar bagi artis yang ingin terjun ke dunia politik.
Partai politik, menurut Ujang, bersikap pragmatis dalam mendukung artis karena mereka melihat kemudahan dalam memanfaatkan modal sosial, finansial, dan akseptabilitas yang sudah dimiliki artis.
Tantangan berikutnya bagi artis adalah meningkatkan elektabilitas mereka agar dapat unggul dan memenangkan kontestasi politik. (*)