Tapanuli Utara (SIB)
Sejumlah warga yang merupakan pelanggan Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tarutung mengeluhkan listrik padam, Rabu (8/2).
T Lumbantobing, warga Tarutung mengeluhkan pemadaman listrik yang berlangsung di wilayahnya sekira 9 jam.
"Lengkaplah sudah penderitaan ini, harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik, listrik pun padam,” katanya.
Sementara itu, F Simanjuntak, warga Tarutung yang kesehariannya bekerja sebagai jurnalis juga mengeluhkan pemadaman listrik.
"Waduh, baru mau rajin kerja mengetik berita malah listrik mati, baterai laptop dan HP juga cepat habis," ujarnya.
Dia yang tadinya berjibaku untuk laptop dan HP, akhirnya mencoba ke warnet. Disana juga ia melihat para pengguna tidak dapat melanjutkan akses internet dan mereka juga kehilangan data-data yang tidak sempat disimpan.
Warga berharap, agar pihak PLN peduli dengan keluhan warga meski sudah ada pemberitahuan pemadaman sebelumnya bukan berarti hanya sebatas pengumuman saja disampaikan kepada sebagian warga tapi harus dipikirkan konsekuensi.[br]
"Jangan saat pelanggan belum membayar tagihan maka dikenai denda keterlambatan, padahal listrik padam tidak ada kompensasi meski kejadian ini mungkin dapat merugikan konsumen yang sehari-hari sangat mengandalkan pasokan listrik," ucapnya.
Pemadaman listrik terjadi untuk wilayah keseluruhan Kecamatan Tarutung, Adiankoting dan Siatas Barita tepatnya Simpang Salib Kasih sampai Pancur Napitu.
"Kami mohon maaf atas terganggunya aktifitas di kantor, industri dan lingkungkungan sekitarnya. Pemadaman ini dilakukan karena ada pemeliharaan PMS BUS dan pemeliharaan 2 tahunan serta asesment ulang paska gempa gardu induk Tarutung," ungkap Manajer PT ULP Tarutung, Edwin Prasasti Simatupang. (BR6/a)