Medan (harianSIB.com)Anggota Komisi A DPRD Sumut
Salmon Sumihar Sagala mengaku sangat prihatin mendengar keluhan masyarakat Jalan Bunga Ncole, Kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan, yang terpaksa menampung air tadah hujan untuk mandi, mencuci dan memasak, akibat air Tirtanadi dalam seminggu ini mati total ke rumah penduduk.
"Benar-benar sangat memprihatinkan pelayanan Perumda Tirtanadi Medan terhadap para pelanggannya, karena sampai saat ini belum bisa secara maksimal memenuhi kebutuhan air bagi bagi pelanggan, sehingga secara terpaksa masyarakat menampung air hujan untuk keperluan mencuci dan mandi," ujar Salmon Sumihar Sagala kepada wartawan, Kamis (27/6/2024) di DPRD Sumut.
Keprihatinan itu disampaikan politisi PDI Perjuangan ini menanggapi pengaduan masyarakat Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan yang sangat kesulitan memperoleh air bersih, karena sudah seminggu, air Tirtanadi mati total mengalir ke pemukiman masyarakat.
"Sudah 79 tahun Indonesia merdeka, tapi masyarakat Medan belum merdeka menikmati air bersih. Melihat kondisi ini, sepertinya kita kembali ke zaman batu atau zaman tempo dulu mengambil air ke sungai dan sumur," tandas anggota dewan Dapil Karo, Dairi dan Pakpak Bharat.
Berdasarkan pengaduan masyarakat ke lembaga legislatif, tambah mantan anggota DPRD Karo ini, matinya air Tirtanadi ini akibat menurunnya debet air dari mata air Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, sehingga tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Untuk sementara, kita mensuplai air bersih ke rumah penduduk dengan mengantar langsung menggunakan mobil tangki, karena debet air dari mata air Sibolangit tidak mencukupi," ujar Kacab Perumda Tirtanadi Padangbulan Martha kepada wartawan, Kamis (27/6/2024) melalui telepon.
Martha berjanji akan terus melakukan yang terbaik kepada seluruh masyarakat pelanggan Tirtanadi sekaligus melakukan upaya-upaya perbaikan secara maksimal, karena air merupakan kebutuhan yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.(**)